kali ini kita akan membahas tentang HIV / AIDS. apa itu HIV / AIDS ? sebagai generasi muda khususnya, kita sudah seperlunya tau tentang penyakit menular ganas ini. Di era globalisasi ini kita harus pintar pintar menjaga diri di pergaulan agar tidak sampai terjerumus ke hal hal negatif, seperti contohnya yang akan kita bahas kali ini. HIV / AIDS yang sangat erat kaitannya dengan pergaulan bebas. Sebagai pemuda muslim dan muslimah juga, kita sepatutnya tau bagaimana pandangan islam tentang penyakit ini. langsung saja.......
A . bagaimana sejarah
dan asal usul virus HIV dan penyakit AIDS?
KASUS HIV/AIDS ’PERTAMA’
Kejadian ini berawal
pada musim panas di Amerika Serikat tahun 1981, ketika itu untuk pertama
kalinya oleh Centers for Disease Control
and Prevention dilaporkan bahwa ditemukannya suatu peristiwa yang tidak
dapat dijelaskan sebelumnya dimana ditemukan penyakit Pneumocystis Carinii
Pneumonia (infeksi paru-paru yang mematikan) yang mengenai 5 orang homosexual
di Los Angeles, kemudian berlanjut ditemukannnya ’penyakit’ Sarkoma Kaposi yang
menyerang sejumlah 26 orang homosexsual di New York dan Los Angeles. Beberapa
bulan kemudian penyakit tersebut ditemukan pada pengguna narkoba suntik, segera
hal itu juga menimpa para penerima transfusi darah.
Sesuai perkembangan
pola epidemiologi penyakit ini, semakin jelaslah bahwa penyebab proses
penularan yang paling sering adalah melalui kontak sexual, darah dan produk darah
serta cairan tubuh lainnya.
Pada tahun 1983,
ditemukan virus HIV pada penderita dan selanjutnya pada tahun 1984 HIV
dinyatakan sebagai faktor penyebab terjadinya Aquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS).
ASAL-USUL VIRUS HIV
Penemuan kasus AIDS
untuk pertama kalinya di Amerika Serikat pada tahun 1981, ternyata hanya
sedikit memberi informasi tentang sumber penyakit ini. Sekarang sudah terbukti
bahwa AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal dengan HIV. Jadi untuk menemukan
sumber AIDS kita perlu mencari asal-usul HIV.
HIV adalah bagian dari
keluarga atau kelompok lentivirus. Lentivirus seperti HIV dapat ditemukan dalam
lingkup luas primata non-manusia. Lentivirus yang lain, diketahui secara
kolektif sebagai virus monyet yang dikenal dengan SIV (Simian Immunodeficiency
Virus). Dan sekarang secara umum diterima bahwa HIV merupakan keturunan SIV.
Bagaimana HIV dapat menyeberang dari hewan ke
manusia?
Telah lama diketahui
secara pasti bahwa virus tertentu dapat menyeberang dari hewan kepada manusia
dan proses ini dikenal dengan zoonosis.
Bagaimana proses SIV menjadi HIV pada manusia?
(1) Teori Pemburu, merupakan teori yang paling banyak dianut. Di dalam
teori ini dijelaskan bahwa, SIVcpz dapat berpindah ke manusia, ketika seseorang
berburu simpanse kemudian membunuh serta memakan dagingnya. Terkadang virus
yang masuk bisa tetap sebagai SIV, atau dalam suatu kesempatan akan berubah
menjadi HIV.
(2) Teori Vaksin Polio, merupakan teori lain yang
mengatakan bahwa HIV dapat berpindah secara tidak sengaja karena kealpaan pihak
medis, misalnya melalui percobaan medis. Teori ini disebarluaskan secara baik
dimana vaksin polio yang memainkan peranan dalam perpindahan ini, karena vaksin
tersebut dibuat dengan menggunakan ginjal monyet.
(3) Teori Kontaminasi Jarum Suntik, merupakan lanjutan
dari “Teori Pemburu”, dimana pada tahun 1950 sudah digalakkan untuk memakai
jarum suntik yang hanya sekali pakai serta menerapkan penataan untuk
mensterilkan peralatan medis, tetapi ini memakan banyak anggaran sehingga
terkadang, satu jarum digunakan untuk beberapa orang tanpa disterilkan terlebih
dahulu. Hal tersebut akan mempercepat terkontaminasinya dengan berbagai macam
infeksi.
(4) Teori Konspirasi. Beberapa orang mengatakan bahwa virus HIV adalah
rekayasa manusia. Dari survey yang dilakukan di Amerika Serikat, didapatkan
hasil bahwa sebagian besar responden berkulit hitam mempercayai bahwa virus HIV
memang diciptakan untuk memusnahkan sebagian besar orang berkulit hitam serta
para homoseksual. Beberapa bahkan meyakini bahwa virus HIV disebarkan di
seluruh dunia melalui program imunisasi campak maupun melalui uji coba program
vaksinasi Hepatitis B kepada kaum homosexsual.
Sejauh ini belum ada
satu teoripun yang memuaskan bagaimana SIV pada binatang bisa menyebrang
menjadi HIV pada manusia.
Kapan perpindahan itu terjadi?
Analisis yang dilakukan
pada tahun 1998 tentang contoh plasma dari 1959 mengesankan bahwa HIV-1
memasuki manusia sekitar 1940-an atau awal 1950-an, lebih awal dari yang
diperkirakan sebelumnya. Ada tiga
kejadian yang dianggap sebagai infeksi HIV paling awal, yaitu:
1. Contoh plasma
(cairan darah) yang diambil dari seorang pria dewasa yang hidup di Republik Demokratik
Kongo tahun1959.
2. HIV ditemukan pada
contoh jaringan tubuh dari seorang pemuda Amerika–Afrika yang meninggal dunia
di St.Louis, AS, tahun 1969.
3. HIV ditemukan pada
contoh jaringan tubuh dari seorang pelaut Norwegia yang meninggal dunia sekitar
tahun1976.
Dimana virus HIV pertama kali muncul pada manusia?
Karena HIV berkembang
dari satu jenis SIV yang ditemukan pada tipe simpanse di Afrika Barat, banyak
orang menganggap bahwa HIV pertama muncul pada manusia di sana. Kemudian
dianggap bahwa HIV menyebar dari Afrika ke seluruh dunia.
Kita mungkin tidak akan
pernah tahu secara pasti kapan dan dimana virus HIV muncul pertama kali, tetapi
yang jelas pada suatu waktu di pertengahan abad 20-an ini, infeksi HIV pada
manusia berkembang menjadi epidemi penyakit di seluruh dunia yang saat ini
lebih dikenal sebagai AIDS.
B.Apa pengaruh
perkembangan AIDS di Negara kita
KENYATAAN
DI NEGARA KITA
Rupaya era globalisasi saat ini menyebabkan dunia
tampak semakin kecil, negara tidak mempunyai batas-batas lagi. Perpindahan
penduduk menjadi begitu mudah, demikian juga dengan HIV, bisa berpindah dari
satu negara ke negara lainnya dengan leluasa hingga akhirnya sampai ke
Indonesia. Kasus HIV/AIDS pertama di Indonesia diidentifikasi di Bali pada
seorang laki-laki asing yang kemudian meninggal pada April 1987. Akan tetapi,
penyebaran HIV di Indonesia meningkat setelah tahun 1995. Hal ini dapat dilihat
pada tes penapisan (screening) darah donor yang positif HIV meningkat dari 3
per 100.000 kantong pada 1994 menjadi 16 per 100.000 kantong pada tahun 2000.
Peningkatan 5 kali lebih tinggi dalam waktu 6 tahun.
Pada tahun 2000 terjadi peningkatan penyebaran
epidemi HIV secara nyata melalui pekerja seks. Data dari Tanjung Balai Karimui
Merauke, Propinsi Irian Jaya prevalensi HIV pada pekerja seks amat tinggi yaitu
26,5% sedangkan di Propinsi Jawa Barat 5,5% dan di DKI Jakarta 3,36%.
Sejak tahun 1999 terjadi fenomena baru penyebaran
HIV/AIDS yaitu infeksi HIV mulai terlihat pada para pengguna Narkoba suntik.
Penularan pada kelompok ini terjadi secara cepat karena penggunaan jarum suntik
bersama. Sebagai contoh, pada tahun 1999 hanya 18% pengguna narkoba suntik yang
dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta yang terinfeksi HIV.
Akan tetapi pada tahun 2000 angka tersebut meningkat dengan cepat menjadi 40% dan
pada tahun 2001 menjadi 48%.
Fakta baru pada 2002 menunjukkan bahwa penularan
infeksi HIV juga telah meluas ke rumah tangga. Di beberapa wilayah di Jakarta
dilaporkan bahwa sekitar 3% dari 500 ibu hamil yang dites secara sukarela dalam
kegiatan VCT (Voluntary Counseling and Testing) sudah terinfeksi HIV.
C. Apa itu AIDS
sebenarnya?
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau
Acquired Immune
Deficiency Syndrome (disingkat AIDS)
adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi
virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan
lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah
kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan
yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini
belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan
melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran
darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan
vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik
yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal
dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS
diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari
2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan
kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni
1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan
dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3
juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah
anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat
pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana.
Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan
parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia
di semua negara.
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya
lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya.
Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas
kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan
HIV/AIDS (ODHA).
D. Bagaimana gejala dan komplikasi AIDS?
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada
orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi
tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya
dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi
oportunistik umum didapati pada penderita AIDS. HIV memengaruhi hampir semua
organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti
sarkoma Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut
limfoma.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi
sistemik; seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan
kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan. Infeksi
oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat
kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.
1.
Penyakit
paru-paru utama
Pneumonia pneumocystis (PCP). jarang dijumpai pada
orang sehat yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, tetapi umumnya dijumpai pada
orang yang terinfeksi HIV.
Penyebab penyakit ini adalah fungi Pneumocystis
jirovecii.
2.
Penyakit
saluran pencernaan utama
Esophagitis adalah peradangan pada kerongkongan
(esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang
terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur (jamur kandidiasis)
atau virus (herpes simpleks-1 atau virus sitomegalo). Ia pun dapat disebabkan
oleh mikobakteria, meskipun kasusnya langka.
3.
Penyakit
syaraf dan kejiwaan utama
Infeksi HIV dapat menimbulkan beragam kelainan
tingkah laku karena gangguan pada syaraf (neuropsychiatric sequelae), yang
disebabkan oleh infeksi organisma atas sistem syaraf yang telah menjadi rentan,
atau sebagai akibat langsung dari penyakit itu sendiri.
4.
Kanker
dan tumor ganas (malignan)
Pasien dengan infeksi HIV pada dasarnya memiliki
risiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya beberapa kanker. Hal ini karena
infeksi oleh virus DNA penyebab mutasi genetik; yaitu terutama virus
Epstein-Barr (EBV), virus herpes Sarkoma Kaposi (KSHV), dan virus papiloma
manusia (HPV).
E.Bagaimana Penyebaran/penularan virus HIV?
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus
ini tidak menyebar melalui udara seperti virus batuk dan flu. HIV hidup di
dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat,
atau urine tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan
virus di cairan tersebut tidak cukup banyak. Cairan yang bisa menularkan HIV ke
dalam tubuh orang lain adalah:
- · Darah
- · Dinding anus
- · Air Susu Ibu
- · Sperma
- · Cairan vagina, termasuk darah menstruasi
HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan,
bersin, berbagi perlengkapan mandi, handuk, peralatan makan, memakai toilet
atau kolam renang yang sama, digigit binatang atau serangga seperti nyamuk.
Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah adalah:
- · Melalui luka terbuka di kulit.
- · Melalui dinding tipis pada mulut dan mata.
- · Melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin.
- · Melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi.
Melalui
hubungan seks
Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan
cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa
pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV
melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang
sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan orang yang
baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya.
Tinggi rendahnya risiko penularan HIV
berbeda-beda, tergantung pada jenis hubungan seks yang dilakukan.
Melakukan seks oral pada pria yang
positif HIV, dan pria itu ejakulasi di mulut.
Penularan HIV bisa terjadi ketika kita
lakukan seks oral pada wanita yang positif mengidap HIV, terutama saat sang
wanita sedang menstruasi, meski risikonya kecil.
Menerima seks oral dari orang yang
menderita HIV risikonya sangat rendah, karena HIV tidak menular melalui air
liur.
Selain melalui hubungan seks, HIV bisa
menular melalui:
- · Tranfusi darah.
- · Dari ibu kepada bayi, baik saat kehamilan, melahirkan, atau ketika menyusui.
- · Berbagi jarum, baik untuk menindik atau menato.
- · Berbagi suntikan, terutama bagi para panasun (pengguna narkotika suntik).
- · Berbagi alat bantu seks dengan pengidap HIV.
F . Seberapa besar Pengaruh HIV Pada
Tubuh Manusia?
Sistem kekebalan tubuh bertugas
melindungi kita dari penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting
dari sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4 (salah satu jenis sel darah putih).
Sel ini melindungi dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya.
HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh.
Virus memasuki sistem kekebalan pada sel CD4. Virus ini memanfaatkan sel CD4
untuk menggandakan dirinya ribuan kali. Virus yang menggandakan diri ini akan
meninggalkan sel CD4 dan membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4
yang mati, sistem kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan
tubuh tidak berfungsi.
Ketika proses ini terjadi, tubuh akan
tetap merasa sehat dan tidak ada masalah. Kondisi ini bisa berlangsung selama
10 tahun atau bahkan lebih. Dan penderita bisa menyebarkan virus pada periode
ini.
Orang-orang
yang Berisiko Terinfeksi HIV
Ingatlah bahwa semua orang berisiko
terinfeksi HIV, tanpa mengenal batasan usia. Tapi terdapat beberapa kelompok
orang yang lebih berisiko terinfeksi HIV. Mereka adalah:
- · Pengguna narkotika suntik (panasun).
- · Orang yang membuat tato atau melakukan tindik.
- · Orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom baik sesama jenis kelamin, maupun heteroseksual.
- · Orang yang tinggal atau sering bepergian ke daerah-daerah dengan angka HIV tinggi, misalnya Afrika, Eropa Timur, Asia, dan Amerika bagian selatan.
- · Orang yang melakukan transfusi darah di daerah dengan angka HIV tinggi.
- · Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
- · Orang yang melakukan hubungan seks dengan pengguna narkotika suntik.
G.Apa saja penyebab
AIDS?
Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang berhasil masuk ke dalam tubuh manusia. Biasanya
efek samping akan terlihat setelah 5 sampai 10 tahun kemudian. Dan kala itu
tubuh anda sudah dirusak sistem imunnya. Maka kebanyakan orang-orang yang
terkena penyakit ini meninggal bukan hanya ulah virus HIV. Namun juga atas
komplikasi dari beberapa penyakit lain, misalnya kanker, oleh karenanya AIDS
merupakan salah satu jenis penyakit paling mematikan di dunia.
Penyebab
penyebab aidsAIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) adalah penyakit tahap akhir setelah penderita terkena HIV. Mereka
sudah sangat lemah sistem imunya. Bukan hanya itu, bentuk tubuhnya juga akan
semakin kurus. Hanya menyisakan tulang terbungkus kulit saja. Tulang
tengkoraknya juga lebih kelihatan. Ia terlihat sangat menderita. Berikut adalah
penyebab AIDS yang paling umum.
1. Jarum Suntik Bekas
Sangat riskan bagi anda yang memiliki kebiasaan membuat
tato di tubuh anda. Bisa jadi jarum suntiknya bekas dari orang yang memiliki
penyakit HIV. Sebab penularan bisa melalui pertukaran cairan.
Untuk menghindarinya, pilihlah tempat yang cukup
aman dan sehat ketika membuat tato. Jangan asal karena harga murah, anda bebas
mentato di tempat mana pun. Sebab jarum suntik bekas salah satu factor riskan
penularan AIDS.
2. Melakukan Seks Bebas
Paling banyak terjadi di bar atau tempat diskotik
yang menyediakan kamar kosong untuk anda yang mabuk. Melakukan seks bebas,
selain dilarang agama, juga menjadi hal tabu di Indonesia. Jika anda tetap
nekat melakukan seks dengan orang asing yang baru kenal, anda sudah memiliki
resiko 90% tertular AIDS. Sebab ketika terjadi kontak sekresi alat kelamin
vagina dan testis, cairan tersebut akan menular pasangan yang normal. Akibatnya
anda jadi tertular.
3. Tidak Setia pada Pasangan
Salah satu azab jika anda tidak mampu bertahan dan
bersama pasangan. Bukan sebab pasangan tidak memuaskan, namun nafsu anda yang
memaksa untuk melakukan hubungan intim diluar pasangan. Penyakit ini juga
menjadi karma bagi anda.
Seringnya berganti-ganti pasangan dalam hubungan
juga menyebabkan penyakit ini. Apalagi bagi seorang wanita, vagina hanya mampu
menerima sekitar satu, dua, atau tiga testis saja. Jika anda kebiasaan berganti
teman tidur, vagina akan mengalami pendarahan hebat. Hal ini juga memicu
terjadinya penyakit AIDS. Oleh sebab itu, masyarakat banyak yang berkomentar
miring ketika ada penduduk yang terkena penyakit AIDS.
4. Bayi dari Ibu HIV
Ironis sekali ketika ada anak yang lahir dari Ibu
yang sudah terinfeksi virus HIV. Sebab secara tidak langsung anak tersebut
tertular semenjak ia dalam kandungan. Pertukaran cairan didalam rahim adalah
penyebabnya. Biasanya bayi ini hanya bertahan beberapa bulan, sampai sistem
kekebalan tubuhnya benar-benar habis. Sehingga ketika ia harus melawan kuma
biasa, tubuhnya sudah tak mampu.
5. Donor Darah
Donor darah memiliki kemungkinan tertular virus HIV.
Hal tersebut terjadi ketika tidak melalui uni saring atau biasa disebut
diskrining bebas HI
6. Alat Tindik
Penularan HIV/AIDS juga bisa melalui alat tindik.
Biasanya menggunakan alat-alat yang tidak disterilkan dahulu atau pemakaian
secara bersamaan. Sehingga orang lain tidak tahu siapa saja yang sudah memakai
alat tersebut, apakah ia menderita HIV/AIDS atau tidak. Untuk itu jika ingin
melakukan tindik, kerjakan ditempat yang terjaga kebersihan dan kesterilan
alat-alat yang dipakainya.
7. Tr ansplantasi Organ Tubuh
Hal ini juga sangat riskan sekali. Orang yang mengalami
kecacatan sangat menunggu ada orang lain yang besar hatinya mendonorkan organ
tubuhnya. Sayangnya tidak semua normal. Sehingga ketika pasien mendapatkan
pendonor yang sudah terinfeksi virus HIV, secara langsung juga sudah melakukan pertukaran cairan. Maka
tinggal menunggu waktu pasien merasakan turunya sistem imun dan diresmikan
sebagai penderita AIDS.
8. Berhubungan Intim Tanpa Kondom
Berhubungan intim tanpa menggunakan kondom juga
berbahaya. Anda tidak tahu apakah pasangan anda terinfeksi HIV/AIDS atau tidak.
Sebab penularan yang paling mungkin terjadi melalui cairan vagina yang keluar
saat berhubungan sex. Apalagi jika anda melakukan dengan oral, anal, ataupun
genital. Serta pelaksanaan bukan dengan pasangan hidup anda. Lebih parah lagi
jika bersama PSK.
9. Orang ketagihan obat intervana
Meskipun tergolong
cara yang berbahaya, namun masih ada beberapa orang yang memasukan obat secara
paksa. Yakni melalui intervana.Obat ini disuntikan langsung kedalam pembuluh vena.
Sehingga seluruh obat masuk ke pembuluh darah secara besar tanpa penyerapan
langsung.
H. bagaiman cara menghindari HIV/AIDS?
ü Tidak
berganti pasangan dan menghindari hubungan seksual diluar nikah.
ü Menghindari
transfusI darah yang tak jelas asalnya.
ü Menggunakan
alat alat medis/nonmedis yang steril.
ü Berikut
ini cara mencegah HIV AIDS
ü Menghindari
kontak darah dengan penderita HIV.
ü Penggunaan
jarum suntik dapat menjadi sumber infeksi HIV. Bersihkan dan cuci peralatan
bedah sebelum menggunakan peralatan seperti pisau cukur, jarum tato dll.
ü Hindari
obat –obatan terlarang seperti narkoba
ü Gunakan
kondom jika melakukan hubungan seksual. Hal ini sebagai pencegahan
terinfeksinya virus dalam tubuh kita. Jangan menggunakannya kondom bekas dan
pastikan bahwa tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.
ü Hindari
Seks Bebas. Sering berganti-ganti pasangan dapat memungkinkan anda tertular
HIV.
ü Khitan
dapat meminimalisir terjangkitnya virus HIV pada tubuh.
I . bagaimana perawatan dan pengobatan HIV AIDS
Bagaimana Cara Perawatan HIV AIDS ?
Pada dasarnya tidak ada satupun obat yang bisa
menyembuhkan HIV AIDS. Ilmuwan terus mengembangkan penelitian untuk mengetahui
bahwa perkembangan virus HIV AIDS tidak berjalan terlalu cepat. Jika
perkembangan terjadi dalam waktu yang lebih cepat maka harapan hidup penderita
bisa menjadi lebih kecil. Berikut ini adalah beberapa cara mengobati HIV AIDS
dengan jenis obat yang sering digunakan
bagi penderitanya :
cara mengobati HIV AIDS
1. Konsumsi Obat ART (Anti Retroviral Therapy)
Obat ini khusus bekerja untuk mengatasi perkembangan
virus sehingga bisa memberikan harapan hidup yang lebih panjang untuk penderita
HIV AIDS. Obat ini sama sekali tidak bisa menyembuhkan HIV AIDS. Pemakaian obat
ini pada ibu hamil bisa mengurangi resiko virus penyakit menular ini ke janin.
Namun pada dasarnya obat ini sama sekali tidak menyembuhkan dan hanya
mengurangi berbagai gejala dan infeksi penyakit lain.
2. Obat Antiretroviral (ARV)
Ini adalah salah satu jenis obat yang dikembangkan
untuk menghentikan kerusakan sel dalam tubuh akibat dari infeksi HIV. Cara
mengobati HIV AIDS ini juga bisa digunakan untuk memperkuat sistem kekebalan
tubuh sehingga bisa mencegah kerusakan sel tubuh yang lebih parah. Obat ini
diperlukan seumur hidup bagi penderita HIV AIDS. Berhenti dari perawatan ini akan
membuat tubuh menjadi lebih resisten sehingga perawatan harus dilakukan secara
terus menerus.
3. Obat ARV untuk Ibu Hamil
Ibu hamil memerlukan obat ARV untuk mencegah
penularan virus dari dirinya ke janin dalam rahim. Jika ibu hamil tidak
melakukan perawatan ini maka kemungkinan besar bisa menularkan virus ke janin
sehingga bayi yang lahir terinfeksi HIV. Ibu hamil juga disarankan untuk
melakukan proses persalinan cesar dibandingkan proses persalinan normal untuk
mencegah penularan virus. Selain itu, ibu hamil juga dilarang untuk menyusui
bayi karena HIV bisa menular lewat ASI.
Efek Samping Perawatan Medis
Pemakaian berbagai jenis obat seperti ARV atau ART
memang banyak disarankan oleh dokter. Obat ini memang tidak akan menyembuhkan
HIV AIDS, tapi paling tidak bisa mengurangi gejala dan dan berbagai penyakit
yang menyerang penderita karena sistem kekebalan tubuh yang terus melemah.
Namun perawatan ini juga sering dihindari karena menyebabkan beberapa efek
samping dibawah ini.
Ø Sulit
untuk tidur dan terkadang juga bisa menyebabkan tekanan mental serta depresi
Ø Gangguan
pencernaan yang menyebabkan mual dan muntah secara terus menerus
Ø Sakit
kepala dan badan yang terasa lebih lemah
Penyakit kulit yang menyebabkan beberapa bagian
kulit menjadi lebih hitam atau merah
Berbagai efek samping ini juga bisa menyebabkan
kurang percaya diri bagi penderita HIV AIDS.
Perawatan Tradisional untuk HIV AIDS
Sementara banyak ilmuwan yang terus mengembangkan
obat untuk HIV AIDS, maka beberapa pakar juga bergerak untuk mencoba menemukan
obat tradisional. Beberapa bahan khusus yang ditemukan dari alam diyakini bisa
menyembuhkan HIV. Namun cara mengobati HIV AIDS ini belum tentu efektif untuk
semua penderitanya sehingga selama perawatan penderita tetap harus menjalankan
terapi atau konsultasi dengan dokter.
Berikut ini adalah beberapa jenis langkah
perawatan tradisional :
1. Terapi dengan Bawang Putih
Bawang putih dipercaya bisa mengendalikan
perkembangan atau infeksi virus. Bahkan bawang putih juga bisa membuat berbagai
gejala yang berhubungan dengan sistem kekenalan tubuh menjadi lebih ringan.
Penderita yang memilih perawatan medis dengan obat-obatan ARV atau ART bisa
mengurangi berbagai efek samping dengan makan bawang putih. Bawang putih bisa
meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga kesehatan menjadi lebih baik.
2. Yoga
Yoga adalah salah satu latihan tubuh yang disarankan
untuk penderita HIV AIDS. Yoga bisa menggerakan organ tubuh dengan baik hingga
ke bagian semua syaraf tubuh. Selain itu, yoga juga bisa memberikan efek yang
menenangkan untuk pikiran sehingga mengurangi stress dan depresi. Penderita HIV
AIDS sangat disarankan untuk melakukan yoga mulai dari tahap awal. Latihan
dengan seorang instruktus harus dilakukan untuk membantu menemukan jenis yoga yang
paling baik bagi penderita.
3. Akupuntur
Akupuntur adalah tehnik perawatan dengan menggunakan
jarum kecil yang ditusukkan ke titik dibagian tubuh tertentu. Perawatan ini
memang tidak bisa menyembuhkan HIV AIDS tapi bisa mengendalikan rasa sakit
akibat infeksi dari virus yang sudah masuk ke tubuh. Akupuntur juga bisa
membantu peredaran darah menjadi lebih baik sehingga bisa mengurangi efek infeksi
yang lebih cepat.
4. Meditasi
Meditasi adalah salah satu perawatan yang dilakukan
untuk mengendalikan pikiran, perasaan dan mendapatkan ketenangana
batin.Meditasi mengatasi penderita HIV AIDS yang sering mengalami gangguan
kecemasan, kesulitan tidur dan stres karena terus memikirkan tentang penyakit
yang diderita. Banyak penderita HIV AIDS yang bisa mendapatkan kehidupan yang
lebih baik dengan melakukan meditasi. Meditasi bisa dilakukan di rumah , tempat
latihan atau di tempat khusus yang bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi
rileks. Langkan ini bisa dilakukan dengan iringan musik dan instruktur.
5. Konsumsi Suplemen
Berbagai jenis suplemen biasanya dikonsumsi untuk
meningkatkan kesehatan tubuh. Bagi penderita HIV AIDS maka jenis suplemen
tertentu bisa membantu mempertahankan kesehatan tubuh sehingga bisa menjalani
kehidupan dengan baik. beberapa jenis suplemen yang disarankan adalah seperti:
ü Makanan
yang mengandung vitamin D yang bisa menjadi sumber kalsium sehingga bisa
meningkatkan kekuatan dan kesehatan tulang.
ü Suplemen
selenium yang berfungsi untuk mengatasi perkembangan infeksi virus HIV.
ü Suplemen
minyak ikan yang bisa mengatasi masalah penumpulan lemak dalam tubuh
ü Suplemen
vitamin B12 yang digunakan oleh ibu hamil untuk mempertahankan kondisi
kesehatan dan janin
ü Suplemen
protein yang bisa membantu penderita HIV AIDS untuk tetap memiliki berat badan
yang seimbang dan tidak mudah terserang penyakit.
6. Perawatan Herbal
Perawatan herbal banyak dikembangkan oleh beberapa
negara seperti China dan India. Dua negara ini memang sangat terkenal dengan
perawatan herbal yang menggunakan berbagai jenis ramuan dan tanaman khusus yang
tumbuh liar di hutan maupun dari laut. Namun perawatan ini hanya bertujuan
untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah perkembangan infeksi, tapi tidak bisa
digunakan untuk menyembuhkan. Berikut ini beberapa perawatan cara mengobati HIV
AIDS dengan herbal yang dikenal :
·
Teh hijau – Teh yang dikonsumsi secara
rutin memberikan efek antioksidan yang cukup tinggi sehingga melindungi sistem
kekebalan tubuh
·
Ginseng – Tanaman ini dikenal memiliki
satu juta manfaat untuk mengatasi peradangan dan infeksi pada organ tubuh akibat
serangan virus HIV
·
Jamur maitake – Jamus ini digunakan
sebagai salah satu tanaman obat untuk melindungi sistem kekebalan tubuh dan
mencegah perkembangan virus dalam tubuh. Selain itu jamur ini juga sangat
berperan untuk menurunkan kadar kolesterol dan darah sehingga penderita HIV
AIDS dapat hidup lebih baik.
Pada intinya belum ada obat khusus yang bisa
menyembuhkan infeksi HIV maupun AIDS. Penyakit ini sangat menakutkan karena
tidak mudah untuk diatasi. Banyak penderita HIV AIDS di dunia yang terus mengalami
depresi dan tekanan mental yang berat. Oleh karena itu lebih baik jika kita
meningkatkan kesadaran diri agar terhindari dari HIV AIDS.
J. apa dampak HIV/AIDS Terhadap Kehidupan?
1. Dampak Demografi
Salah satu efek jangka panjang endemi HIV dan AIDS yang
telah meluas seperti yang telah terjadi di Papua adalah dampaknya pada
indikator demografi. Karena tingginya proporsi kelompok umur yang lebih muda
terkena penyakit yang membahayakan ini, dapat diperkirakan nantinya akan
menurunkan angka harapan hidup. Karena semakin banyak orang yang diperkirakan
hidup dalam jangka waktu yang lebih pendek, kontribusi yang diharapkan dari
mereka pada ekonomi nasional dan perkembangan sosial menjadi semakin kecil dan
kurang dapat diandalkan. Hal ini menjadi masalah yang penting karena hilangnya
individu yang terlatih dalam jumlah besar tidak akan mudah dapat digantikan.
Pada tingkat makro, biaya yang berhubungan dengan kehilangan seperti itu,
seumpama meningkatnya pekerja yang tidak hadir, meningkatnya biaya pelatihan, pendapatan
yang berkurang, dan sumber daya yang seharusnya dipakai untuk aktivitas
produktif terpaksa dialihkan pada perawatan kesehatan, waktu yang terbuang
untuk merawat anggota keluarga yang sakit, dan lainnya,juga akan meningkat.
2. Dampak Terhadap Sistem
Pelayanan Kesehatan
Tingginya tingkat penyebaran HIV dan AIDS pada
kelompok manapun berarti bahwa semakin banyak orang menjadi sakit, dan
membutuhkan jasa pelayanan kesehatan. Perkembangan penyakit yang lamban dari
infeksi HIV berarti bahwa pasien sedikit demi sedikit menjadi lebih sakit dalam
jangka aktu yang panjang, membutuhkan
semakin banyak perawatan kesehatan. Biaya langsung dari perawatan kesehatan
tersebut semakin lama akan menjadi semakin besar. Diperhitungkan juga adalah
waktu yang dihabiskan oleh anggota keluarga untuk merawat pasien, dan tidak
dapat melakukan aktivitas yang produktif. Waktu dan sumber daya yang diberikan
untuk merawat pasien HIV dan AIDS sedikit demi sedikit dapat mempengaruhi
program lainnya dan menghabiskan sumber daya untuk aktivitas kesehatan lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh John Kaldor dkk pada tahun 2005 memprediksi
bahwa pada tahun 2010, bila upaya penanggulangan tidak ditingkatkan maka 6%
tempat tidur akan digunakan oleh penderita AIDS dan di Papua mencapai 14% dan
pada tahun 2025 angka – angka tersebut akan menjadi 11% dan 29%. Meningkatnya
jumlah penderita AIDS berarti meningkatnya kebutuhan ARV. Rusaknya sistem
kekebalan tubuh telah memperparah masalah kesehatan masyarakat yang sebelumnya
telah ada yaitu tuberkulosis. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kejadian
TB telah meningkat secara nyata di antara kasus HIV. TB masih merupakan salah
satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia dimana setiap
tahunnya ditemukan lebih dari 300.000 kasus baru, maka perawatan untuk kedua
jenis penyakit ini harus dilakukan secara bersamaan.
3. Dampak Terhadap
Ekonomi Nasional
Mengingat bahwa HIV lebih banyak menjangkiti orang
muda dan mereka yang berada pada umur produktif utama (94% pada kelompok usia
19 sampai 49 tahun), epidemi HIV dan AIDS memiliki dampak yang besar pada
angkatan kerja, terutama di Papua. Epidemi HIV dan AIDS akan meningkatkan
terjadinya kemiskinan dan ketidak seimbangan ekonomi yang diakibatkan oleh
dampaknya pada individu dan ekonomi. Dari sudut pandang individu HIV dan AIDS
berarti tidak dapat masuk kerja, jumlah hari kerja yang berkurang, kesempatan
yang terbatas untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik dan umur
masa produktif yang lebih pendek. Dampak individu ini harus diperhitungkan
bersamaan dengan dampak ekonomi pada anggota keluarga dan komunitas. Dampak
pada dunia bisnis termasuk hilangnya keuntungan dan produktivitas yang
diakibatkan oleh berkurangnya semangat kerja, meningkatnya ketidakhadiran
karena izin sakit atau merawat anggota keluarga, percepatan masa penggantian
pekerja karena kehilangan pekerja yang berpengalaman lebih cepat dari yang
seharusnya, menurunnya produktivitas akibat pekerja baru dan bertambahnya
investasi untuk melatih mereka. HIV dan AIDS juga berperan dalam berkurangnya
moral pekerja (takut akan diskriminasi, kehilangan rekan kerja, rasa khawatir)
dan juga pada penghasilan pekerja akibat meningkatnya permintaan untuk biaya
perawatan medis dari pusat pelayanan kesehatan para pekerja, pensiun dini,
pembayaran dini dari dana pensiun akibat kematian dini, dan meningkatnya biaya
asuransi. Pengembangan program pencegahan dan perawatan HIV di tempat kerja
yang kuat dengan keikutsertaan organisasi manajemen dan pekerja sangatlah
penting bagi Indonesia. Perkembangan ekonomi akan tertahan apabila epidemi HIV
menyebabkan kemiskinan bagi para penderitanya sehingga meningkatkan kesenjangan
yang kemudian menimbulkan lebih banyak lagi keadaan yang tidak stabil. Meskipun
kemiskinan adalah faktor yang paling jelas dalam menimbulkan keadaan resiko
tinggi dan memaksa banyak orang ke dalam perilaku yang beresiko tinggi,
kebalikannya dapat pula berlaku – pendapatan yang berlebih, terutama di luar
pengetahuan keluarga dan komunitas – dapat pula
menimbulkan resiko yang sama. Pendapatan yang besar (umumnya tersedia
bagi pekerja terampil pada pekerjaan yang profesional) membuka kesempatan bagi
individu untuk melakukan perilaku resiko tinggi yang sama: berpergian jauh dari
rumah, pasangan sex yang banyak, berhubungan dengan PS, obat terlarang, minuman
keras, dan lainnya.
4. Dampak Terhadap
Tatanan Sosial
Adanya stigma dan
diskriminasi akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat. Penderita HIV dan AIDS
dapat kehilangan kasih sayang dan kehangatan pergaulan sosial. Sebagian akan
kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang pada akhirnya menimbulkan
kerawanan sosial. Sebagaian mengalami keretakan rumah tangga sampai perceraian.
Jumlah anak yatim dan piatu akan bertambah yang akan menimbulkan masalah
tersendiri. Oleh sebab itu keterbukaan dan hilangnya stiga dan diskriminasi
sangat perlu mendapat perhatian dimasa mendatang.
K. AIDS dimata dunia
Sahabat sekalian, bagaimana ya pandangan orang orang
di dunia terhadap AIDS, banyak dari kita yang beranggapan orang dengan HIV AIDS
itu berbahaya, dan patut dijauhi, bahkan ada yang mengganggap itu adalah penyakit kutukan, padahal
sebenarnya mereka, orang dengan HIV AIDS, juga perlu support kawan. United
nation dan dunia merealisasikan supportnya dengan membangun UNAIDS. Dan masih
banyak lagi, bagaimana denganmu ? apa sikapmu terhadap para penderita AIDS ?
Hari
AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran
terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan
Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak
saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internas.
Hari
AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan
Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS
Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss. Bunn dan Netter
menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global
(kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan
sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan
diselenggarakan pada 1 Desember 1988.ional dan yayasan amal di seluruh dunia.
Joint United Nations Programme on HIV and AIDS,
atau UNAIDS, adalah pendukung utama untuk aksi global terhadap
epidemik HIV yang cepat, luas dan terkoordinasi. Misi UNAIDS adalah untuk
memimpin, memperkuat dan mendukung respon yang meluas terhadap HIV dan AIDS
yang termasuk mencegah transmisi HIV, menyediakan fasilitas dan dukungan untuk
orang yang sudah terlanjur hidup dengan virus, mengurangi kerentanan seseorang
dan komunitas terhadap HIV dan mengurangi dampak epidemik.
Fakta :
ü UNAIDS
bermarkas di Jenewa, Switzerland, dan direktur pertamanya adalah Dr. Peter
Piot.
ü Symbol
pita merah digunakan secara international untuk melambangkan perang terhadap
AIDS.
L. bagaimana pandangan islam terhadap AIDS?
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang
dibenci ALLAH SWT, AIDS sendiri tidak ada hokum pasti, hanya saja perbuatan seperti prilaku
seks bebas yang menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini,
hukumnya haram. Tidak mengeherankan lagi AIDS telah menjadi berita yang
menggemparkan seluruh dunia, selain Karena obat yang menyembuhkan belum ada,
tetapi juga penyebaran virus ini terjadi sangat cepat perihal seks bebas yang
menyimpang terus dilakukan oleh masyarakat.
Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak
lagi di anggap tabu, bahkan mereka memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya
undang-undang yang mengesahkan pernikahan sejenis di Negara mereka. Lain halnya
di Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai dengan hukum di Indonesia
dan tak ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang tidak terikat
hukum pun menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik lawan jenis maupun
sesame jenis, hal ini tercermin pada masa Nabi Luth As, yang sesuai pada firman
ALLAH SWT:
·
“Dan(kami
telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu
melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada
sesama laki-laki bukan kepada perempuan. Kemu merupakan kaum yang melampaui
batas. “usir mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian kami
selamatkan dan pengikutnya kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan
hujan batu.” (surah al-A’raf ayat:80-84)
·
“sebenarnya
ALLAH telah memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian sebagai
contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena kaum Luth adalah orang
yang bergelimang dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan
perbuatan yang keji yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak
suka kawin dengan perempuan. Sehingga ALLAH melaknat kaum tersebut dengan
menghancurkan negeri tersebut. Negeri tersebut dihancurkan dikarenakan
perbuatan kaum Luth itu” firman ALLAH dalam AL-Qur’an
· Lagi diberi tanda pada sisi tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali untuk orang yang aniaya. (surah Hud ayat:83)
ولا تقـربوا الزنا إنه كان
فاحشة وساء سبيـلا
· ·
“
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk”. ( QS. Al-Isra’: 32).
·
”
Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang
mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan
duniawi. Dan barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa
(itu)”. ( QS. An-Nur: 33).
·
“Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat.” (terj. Qs: An-Nuur; 30).
Islam melarang berdua-duaan antara seorang laki-laki
dan seorang perempuan dalam satu tempat tanpa kehadiran seorang mahram. Nabi SAW bersabda : “Ketika seorang laki-laki (pergi) berduaan dengan seorang wanita,
maka setan menjadi orang ketiganya di sana.” Dalam Islam, campur baur bebas
antara laki-laki dan wanita tanpa adanya keperluan dan kepentingan syar’i
adalah terlarang. Islam memandang seks bebas sebagai sebuah malapetaka besar.
·
“…dan
janganlah kamu datangi perbuatan keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang
tersembunyi….” (terj. QS :Al-An’am; 151).
Dari ayat di atas, Allah swt menjelaskan kepada
hambanya, bahwa segala bentuk perbuatan mendekati kepada zina (main perempuan)
pelacuran dan seterusnya itu dilarang. Sebagai akibat dari perbuatan di atas
adalah munculnya penyakit HIV-AIDS yang hingga sekarang belum ditemukan
obatnya.
Seperti Firman ALLAH, dapat kita ambil kesimpulan
bahwa AIDS pun terjadi karena ulah manusia sendiri, tetapi bagaimanapun ALLAH
tidak akan memutus rahmatnya kepada hambanya yang mau bertaubat, begitu
indahnya Islam ketika kita mau mengikuti jalan yang benar.
Dengan adanya penyakit AIDS kita sebaga hambanya
diingatkan untuk selalu memikirkan apa yang akan kita lakukan, Bertaubatlah hai
hamba ALLAH, karena ALLAH tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan
pula obatnya, kecuali penyakit satu (pikun) Islam memberikan tuntunan dalam
pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan sosial. Secara fisik melalui
medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin bukan obat penyembuh
hanya penghamabat, untuk melambatkan virus tersebut, teknologi saat ini yaitu
ARU (Anti Retro Viral) dan secara psikis melalui kesabaran, taubat,
tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a). sedangkan secara sosial melalui
penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama keluarganya.
Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya
dalam AL-Qur’an sebagai petunjuk agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT.
Karena telah banyak kejadian dan peristiwa yang di kisahkan oleh AL-Qur’an
lewat nabi-nai dan rasul-rasul ALLAH. Semoga kita termasuk golongan orang-orang
yang sholeh. AMIN YA RABBAL ALAMIN.
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
Generasi muda adalah generasi yang baru saja
menginjakkan kakinya di dunia dewasa. Pada umumnya mereka masih mencari jati
diri sebagai manusia yang ingin dianggap dewasa. Sehingga setiap langkah yang
diambil pada umumnya cenderung mencoba – coba karena sifat keingintahuan
manusia terhadap hal – hal yang dianggap baru. Jika ternyata langkah yang
mereka ambil salah tentunya akan berakibat sangat fatal.
Hal-hal tersebut adalah masa-masa rawan yang
merupakan langkah awal yang sangat harus diwaspadai oleh generasi muda.
Generasi muda juga sangat mudah terbujuk oleh hasutan orang-orang di
sekitarnya. Selain itu generasi muda adalah masa di mana persahabatan adalah
segalanya, dan melakukan sesuatu bersama, jadi apabila salah satu dari mereka
ada yang memakai narkoba maka teman lainnya akan penasaran dan akhirnya mereka
mencoba juga. Dimana narkoba sangatlah dekat kaitanya dengan miras, rokok, dan
seks bebas yang menyebabkan HIV/AIDS .
Pada umumnya pengguna narkoba dengan jarum suntik
adalah jenis ketergantungan yang paling banyak digunakan oleh kaum muda. Dan
cara ini pulalah yang paling berpeluang terhadap penularan virus HIV/AIDS,
sehingga banyak tunas – tunas bangsa yang layu sebelum berkembang dan akhirnya
memudarkan harapan untuk menjadi penerus bangsa.
Dengan adanya informasi dan ilmu ilmu ini, penulis
harap, kita generasi generasi muda tidak mudah terprovokasi dan bijak dalam
menggunakan masa mudanya. - Jangan
biarkan masa mudamu merusak masa depanmu
- . Say no to drugs, free sex, and fight
AIDS!
Sebagai penutup akan saya lampirkan beberapa foto penderita AIDS, maaf jika ada salah kata,
salam kami, WASSALAMUALAIKUM WR. WB.
REFERENSI
terima kasih pembahasan yang menarik dan berguna bagi perkembangan ilmu medis cara klaim asuransi prudential
ReplyDelete