Finn - Adventure Time Link Select BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Tuesday 31 October 2017

Hukum halloween dalam Islam? | BlogKu

Halloween? say no!

Beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 31 Oktober merupakan perayaan halloween yang sudah diadakan bertahun-tahun lamanya oleh masyarakat Barat, Amerika, dan mungkin beberapa wilayah di belahan bumi lainnya. Tak mau ketinggalan beberapa kalangan masyarakat Indonesia merayakan hari tersebut. Ada yang mengaku ikut-ikutan, asyik-asyikan, ada juga yang mungkin memang serius mengikutinya, atau ada juga yang gak mau dibilang kuper (alias: kurang pergaulan) gara-gara tidak ikut perayaan tersebut. lantas bagaimana islam menanggapinya? mari simak pembahasannya.. 
Dilihat dari sejarahnya, jelas tidak ada unsur Islami di dalamnya. Sebelum membahas hukum perayaan halloween bagi umat Islam, lebih baik kita kaji dulu sejarahnya, mungkin aja gitu ada unsur Islam sedikit jadi orang Islam yang merayakan tidak perlu mengkhawatirkan iman dan akidahnya, hehe J J, tapi dilihat dari cara dan hal-hal yang ada dalam perayaan halloween kayaknya sih tidak ada unsur Islam sama sekali dan Rasulullah tidak pernah mencontohkan, pun para wali dan ulama zaman dulu. Daripada menebak-nebak kita simak deh apa itu hallowen dan sejarahnya.

Apa sih Halloween itu?

Halloween atau Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia, dan dibawa oleh orang Irlandia yang beremigrasi ke Amerika Utara. Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkata “Trick or treat!” Ucapan tersebut adalah semacam “ancaman” yang berarti “Beri kami (permen) atau kami jahili.” Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu toilet atau menulisi jendela dengan sabun. Halloween identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat.

Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival Samhain (dari bahasa Irlandia Kuno samain) yang dirayakan orang Kelt zaman kuno. Festival Samhain merupakan perayaan akhir musim panen dalam kebudayaan orang Gael, dan kadang-kadang disebut “Tahun Baru Kelt”. Orang Kelt yang menganut paganisme secara turun temurun menggunakan kesempatan festival untuk menyembelih hewan ternak dan menimbun makanan untuk persiapan musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa tanggal 31 Oktober, pembatas dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen. Sewaktu merayakan festival, orang Gael menyalakan api unggun untuk membakar tulang-tulang dari hewan yang mereka sembelih. Orang Gael mengenakan kostum dan topeng untuk berpura-pura sebagai arwah jahat atau berusaha berdamai dengan mereka.
Halloween merupakan kependekan dari All Hallows’ Even (eve dan even sama-sama berarti petang/malam) yang berarti malam sebelum hari raya All Hallow yang sekarang disebut Hari Raya Semua Orang Kudus (All Saints Holy Day). Huruf “n” di akhir kata Halloween berasal dari kata even. Pada zaman dulu, tanggal 1 November dipakai sebagai hari festival keagaamaan di berbagai tradisi paganisme Eropa[3] hingga Paus Gregorius III dan Paus Gregorius IV memindahkan perayaan All Saints’ Day menurut kalender santo dari tanggal 13 Mei ke tanggal 1 November. Tanggal 13 Mei dulunya dirayakan sebagai hari raya paganisme untuk festival Lemuria.
Hari Raya Semua Orang Kudus ditentukan misionaris Kristen bertepatan dengan hari raya pagan dengan alasan ingin orang pagan mempercayai agama Kristen. Hari Para Arwah (Day of the Dead) yang merayakan kedatangan arwah sanak keluarga dan kerabat kembali ke bumi sampai sekarang masih diperingati di beberapa negara seperti di Brazil, Meksiko, China dan Filipina.



Gimana sih hukumnya??

Nah setelah tahu sejarahnya, masih berpikir ada unsur Islamnya atau yakin bahwa tidak ada Islam di dalamnya? Kita bisa menyimpulkan sendiri bahwa Halloween merupakan perayaan orang paganisme dan merupakan salah satu misi Kristen dalam menyebarkan agamanya dan itu berarti ketika kita mengikuti perayaan agama lain maka kita telah mengikuti mereka sedangkan sudah jelas dalam hadits Rasulullah bersabda :

“ Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut.”  (al-Hadits)
Maukah kita digolongkan menjadi golongan yang bukan Islam? Naudzubillah.

Dalam hal merayakan hari besar agama lain, ini bukan hanya sekedar berbicara tetang muamalah, tetapi sudah masuk kepada akidah karena sesuai dengan hadits di atasa dan ayat:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (pemimpin-pemimpinmu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Maidah (5) : 51).

Maka sudah jelas ketika kita mengikuti mereka sama saja dengan menjadikan mereka pemimpin dari perbuatan kita dan akan digolongkan menjadi golongan mereka. Sekali lagi Naudzubillah.

Adapun orang yang berkilah bahwa saya hanya ikut-ikutan tanpa bermaksud menyerupai mereka Allah pun menjawabnya degan berfirman:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isra’ (17): 36).

Sudah jelas bahwa Allah melarang keras kita untuk mengikuti budaya orang-oramg kafir baik disertai alasan hanya iseng tanpa ada pengetahuan tentang perayaa tersebut atau malah sengaja mengikutinya. Karen batasan akidah sudah jelas seperti yang terdapat dalam Q.S. Al-Kafirun: 4-6
“Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”.

Untuk halloween sendiri yang identik dengan perkara syetan dan antek-anteknya walaupun maknanya adalah “berdamai” dengan arwah jahat, dengan menyerupai syetan maka kita telah “mengagungkan syetan dan sejenisnya”. Padahal Allah saja lebih memuliakan kita sebagai manusia apalagi seorang muslim sehingga Allah meminta penduduk syurga bersujud kepada Adam yang seorang manusia, semuanya sujud kecuali iblis yang mana menyombongkan diri.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34).”

Dan jangan lupa bahwa iblis balas dendam kepada manusia dengan cara menyesatkan manusia.
“Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,” (Al-A’raf :16)
Dan siapa yang bisa mengira bahwa perayaan ini merupakan tipu daya syetan sedangkan Allah menyuruh kita agar tidak mengikuti langkah-langkah syetan karena sesungguhnya syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Ketika kita mengikuti langkang syetan maka kita sedang membuat mereka tertawa.

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27).
Tidak ada masalah jika orang-orang yang mengikutinya bukanlah dari orang-orang yang mengaku Islam karena mungkin agama mereka tidak mengatur perihal tersebut atau bahkan menjadi pelopor perayaan yang tidak dibenarkan Islam, tapi nyatanya di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini, banyak yang merayakan pesta halloween baik dengan alasan ikut-ikutan atau alasan benar-benar ingin mengikutinya. Semoga kita selalu diberikan Hidayah oleh Allah sehingga berada dalam koridor yang benar dan mengamalkan Islam dengan sebenar-benarnya. aamiin

Wallahualam bisawab

Sumber:

http://www.dakwatuna.com/2009/03/2016/larangan-berhubungan-dengan-jin-2/#ixzz2BnkytcPI

No comments:

Post a Comment